Rabu, 29 Oktober 2014

LANDASAN TEORI



Landasan Teori
“NORMALISASI”
Pengertian
Normalisasi merupakan teknik analisis data yang mengorganisasikan atribut-atribut data dengan cara mengelompokkan sehingga terbentuk entitas yang non-redundant, stabil, dan fleksible
Normalisasi dilakukan sebagai uji coba pada suatu relasi secara berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi itu sudah baik, yaitu dapat dilakukan proses insert,update,delete, dan modifikasi pada satu atau beberapa atribut tanpa mempengaruhi integritas data dalam relasi tersebut.

Langkah-Langkah
Pada proses normalisasi terhadap tabel pada database dapat dilakukan dengan beberapa tahap/langkah normalisasi antara lain :
1.      BENTUK TIDAK NORMAL (UNNORMALIZED FORM)
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikukti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput.

Untuk mentransformasikan tabel yang belum ternomalisasi di atas menjadi tabel yang memenuhi kriteria 1NF adalah kita harus merubah seluruh atribut yang multivalue menjadi atribut single value, dengan cara menghilangkan repeating group pada tabel di atas.
Repeating Group (elemen data berulang) adalah (No_Property, Alamat_Property,Tgl_Pinjam, Tgl_Selesai, Biaya, No_Pemilik, Nama_Pemilik).

2. BENTUK NORMAL KE SATU (FIRST NORMAL FORM / 1 NF)
Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi di antara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang atomic (bersifat atomic value). Atom adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat induknya, bila terpecah lagi maka ia tidak memiliki sifat induknya.
Syarat normal ke satu (1-NF) antara lain:
1.      setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record demi satu record nilai dari field berupa “atomic value”.
2.      tidak ada set atribute yang berulang atau bernilai ganda.
3.      telah ditentukannya primary key untuk tabel / relasi tersebut.
4.      tiapatribut hanya memiliki satu pengertian.
Suatu tabel dianggap normal ke satu (1NF) jika :
-  Tidak terdapat baris yang bernilai ganda atau duplikat.
-  Masing -  masing baris bernilai tunggal dan tidak bernilai null.
Langkah – langkah :
-  Isikan setiap data bernilai tunggal dan tidak null
-  Membuang perulangan data dalam satu baris dengan baris yang lain
Langkah pertama yang dilakukan pada Tabel Pelanggan Biaya (pada Tabel 9.3) tersebut adalah menghilangkan elemen data yang berulang dengan data-data Pelanggan yang sesuai pada setiap baris. Hasil dari tabel yang telah memenuhi bentuk normal pertama dapat dilihat pada Tabel 9.4. kita dapat mengidentifikasi primary key untuk relasi Pelanggan_Biaya yang masih memiliki composite key (No_Pelanggan, No_Property). Pada kasus ini kita akan memperoleh primary key yang bersifat composite key. Relasi Pelanggan_Biaya dapat didefinisikan sebagai berikut. Pelanggan_Biaya =(No_Pelanggan, No_Property, Nama, Alamat_Property, Tgl_Pinjam, Tgl_Selesai, Biaya,No_Pemilik, Nama_Pemilik)


3. BENTUK NORMAL KE DUA (SECOND NORMAL FORM / 2 NF)
Bentuk normal kedua didasari atas konsep full functional dependency (ketergantungan fungsional sepenuhnya) yang dapat didefinisikan sebagai berikut. Jika A adalah atribut-atribut dari suatu relasi, B dikatakan full functional dependency (memiliki ketergantungan fungsional terhadap A, tetapi tidak secara tepat memiliki ketergantungan fungsional dari subset (himpunan bagian) dari A.
Syarat normal kedua (2-NF) sebagai berikut.
1.      Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.
2.      Atribute bukan kunci (non-key) haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya (fully functional dependency) pada kunci utama / primary key.
Bentuk normal kedua (2NF) terpenuhi jika :
-  Harus telah berbentuk normal pertama (1NF).
-  pada  sebuah  tabel  semua  atribut  yang  tidak  termasuk  dalam  primary  key memiliki  ketergantungan  fungsional  pada  primary  key  secara  utuh.  Suatu atribut  dikatakan  ketergantungan  fungsional  jika  harga  pada  at ribut  tersebut menentukan harga dari atribut yang lain. Misalnya, nim → mhs_nama.
Langkah – langkah :
-  Jika terdapat atribut yang bergantung terhadap atribut bukan kunci utama dan merupakan atribut kunci maka pecah menjadi table baru

Tabel  Tabel Pelanggan Biaya dalam bentuk normal kedua (2-NF)



4. BENTUK NORMAL KE TIGA (THIRD NORMAL FORM / 3 NF)
Walaupun relasi 2-NF memiliki redudansi yang lebih sedikit dari pada relasi 1-NF, namun relasi tersebut masih mungkin mengalami kendala bila terjadi anomaly peremajaan (update) terhadap relasi tersebut.
Misalkan kita akan melakukan update terhadap nama dari seorang Pemilik (pemilik), seperti Durki (No_Pemilik: CO93), kita harus melakukan update terhadap dua baris dalam relasi Property_Pemilik (lihat Tabel 9.5, (c) relasi Property_Pemilik). Jika kita hanya mengupdate satu baris saja, sementara baris yang lainnya tidak, maka data didalam database tersebut akan inkonsisten / tidak teratur. Anomaly update ini disebabkan oleh suatu ketergantungan transitif (transitive dependency). Kita harus menghilangkan ketergantungan tersebut dengan melakukan normalisasi ketiga (3-NF).
Syarat normal ketiga (Third Normal Form / 3 NF) sebagai berikut.
1.      Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua.
2.      Atribute bukan kunci (non-key) harus tidak memiliki ketergantungan transitif, dengan kata lain suatu atribut bukan kunci (non_key) tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional (functional dependency) terhadap atribut bukan kunci lainnya, seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap priamry key di relasi itu saja. Seluruh atribut non-primary key pada relasi Pelanggan dan Biaya di atas terlihat memiliki ketergantungan fungsional (functional dependency) terhadap primary key dari masing-masing tabel / relasi. Relasi / tabel Pelanggan dan Biaya di atas tidak memiliki ketergantungan transitif (transitive dependency), sehingga tabel tersebut telah memenuhi kriteria normal ketiga (3-NF).
Bentuk normal ketiga (3NF) terpenuhi jika :
-  Harus telah berbentuk normal kedua (2NF).
-  Tidak  terdapat  anomali    anomali  hasil  dari  ketergantungan  transitif. Ketergantungan transitif adalah ketergantungan fungsional antara 2 atau lebih atribut bukan kunci.
Langkah – langkah :
-  Pastikan semua atribut non kunci bergantung penuh terhadap atribut kunci.
-  Pisahkan menjadi tabel baru jika menemukan ketergantungan transitif dalam tabel tersebut.

Seluruh atribut non-primary key pada relasi Property_Pemilik di atas terlihat memiliki ketergantungan fungsional (functional dependency) terhadap primary key, kecuali Nama_Pemilik yang masih memiliki ketergantungan fungsional (functional dependency) terhadap No_Pemilik. Inilah contoh ketergantungan dari transitif (transitive dependency), yang terjadi ketika atribut non-primary key (Nama_Pemilik) bergantung secara fungsi terhadap satu atau lebih atribut non-primary key lainnya (No_Pemilik). Kita harus menghilangkan ketergantungan transitif (transitive dependency) tersebut dengan menjadikan relasi Property_Pemilik menjadi 2 relasi / tabel dengan format / bentuk sebagai berikut.
· Relasi / Tabel Property_Untuk_Pemilik yang terdiri dari atribut-atribut:
 Alamat_Property, Biaya, No_PemilikâNo_property
{No_property sebagai primary key}
· Dan relasi Pemilik yang terdiri dari atribut-atribut:
 Nama_PemilikâNo_Pemilik
{No_Pemilik sebagai primary key}
Normalisasi tabel Pelanggan_Biaya sampai ke bentuk normal ketiga adalah sebagai berikut:

Seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi itu saja.

5.  BOYCE CODD NORMAL FORM (BCNF)
Secara praktis tujuan analisis database cukup sampai pada 3NF, Akan tetapi dalam suatu  kasus  tertentu  lebih  baik  bila  dapat  mencapat  BCNF.  Beberapa  pemikir menyamakan antara 3NF dengan BCNF. Bentuk normal BCNF terpenuhi jika :
-          Masing-masing atribut utama bergantung fungsional penuh pada masing kunci dimana kunci tersebut bukan bagiannya.
-          Setiap  determinan  atribut-atribut  relasi  adalah  kunci  relasi  atau  kandidat kunci.
-          BCNF dapat memiliki lebih dari satu kunci.
-          BCNF hampir sama dengan 3NF.
Langkah – langkah :
-  Hilangkan dependensi pada bukan kunci kandidat.

Daftar Pustaka :
Modul Praktikum Desain Basis Data/ Praktikum 6/ Normalisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar